BAB
II
PERENCANAAN
SUMBER DAYA MANUSIA
1.
Arti
dan Pentingnya Sumber Daya Manusia
Apakah Sumber Daya Manusia itu? Sumber daya manusia
adalah kemampuan terpadu dari
daya pikir dan daya fisik yang dimiliki individu. Perilaku dan sifatnya
ditentukan oleh keturunan dan lingkungannya, sedangkan prestasi kerjanya
dimotivasi oleh keinginan untuk memenuhi kepuasannya.
Daya
pikir adalah kecerdasan yang dibawa lahir (modal dasar) sedangkan kecakapan
peroleh dari usaha (belajar dan pelatihan). Kecerdasan tolok ukurnya
Intelegence Quotient (IQ). Kecerdasan
dan kecakapan individu diimplementasikan untuk menciptakan ide-ide, inovasi,
kreativitas, dan sistem kerja yang terbaik.
Emotion
Quality (EQ)
EQ
adalah kemampuan manusia untuk mengendalikan emosi dan bersosialisasi
(bermasyarakat). Apabila IQ didukung EQ maka realisasi pendapat- pendapatnya
akan disambut baik dan antusias oleh masyarakat.
Perilaku
seseorang akan dapat ditingkatkan dalam rumah tangga yang sakinah, lingkungan
pergaulan yang baik, pembinaan iman yang baik, pelaksanaan hukum yang adil dan
tegas, contoh teladan yang menjadi panutan penghayatan budaya malu, dan
lain-lain.
Keinginan berprestasi
(N.Ach), akan dapat ditingkatkan dengan memberikan rangsangan dan daya
penggerak sehingga semangat kerjanya meningkat.
Fisis rasa
dan fisis pikir juga selalu terdapat
dalam diri setiap individu. Fisis ini diartikan cara seseorang menilai
lingkungan (bawahannya).
Jika
fisis rasa lebih dominan dari fisis pikir, seseorang akan menilai lingkungan
(bawahannya) berdasarkan atas like and dislike, jadi penilaiannya subjektif.
Jika
fisis pikir lebih dominan dan fisis rasa, seseorang akan menilai lingkungan
(bawahannya) berdasarkan atas Right or Wrong, jadi penilaiannya objektif.
D. Yung
membedakan manusia menjadi dua golongan
menurut arah perhatiannya, yaitu:
·
Tipe introverse, jika
perhatiannya terutama diarahkan ke
dalam dirinya sendiri.
Orang-orang ini disebut
introvert dengan ciri-ciri egoistis, senang menyendiri, pendiam, kurang
bergaul, dan selalu mengutamakan kepentingan pribadinya di atas kepentingan
umum.
·
Tipe extroverse, jika
perhatiannya terutama ditujukan ke sekelilingnya.
Orang tipe ini disebut
extrovert yang ciri-cirinya berhati terbuka, gembira, ramahtamah dalam
pergaulan, sosial, dan menempatkan kepentingan umum di atas kepentingan
pribadinya.
·
Tipe ambiverse adalah
orang-orang yang berada di antara extrovert dan introvert.
Daya
Fisik
Dimaksudkan
sebagai kekuatan dan ketahanan seseorang untuk melakukan pekerjaan yang berat
dan bekerjanya lama, maupun ketahanannya menghadapi serangan penyakit.
Pendekalan
SDM
Sumber
daya manusia adalah kemampuan terpadu dari daya pikir dan daya fisik yang
dimiliki tiap individu. Pendekatan SDM dibedakan atas pendekatan mikro dan
pendekatan makro.
Pendekatan
Mikro
Pendekatan
mikro diartikan penganalisisan dan pengkajian sumber daya manusia dari ruang
lingkup yang lebih sempit dalam perusahaan. Masalah-masalah pokok yang
dianalisis dan dikaji pada pendekatan mikro, antara lain meliputi hal-hal
berikut.
1. Hubungan
dan peranan tenaga kerja dalam perusahaan.
2. Fungsi-fungsi
MSUM dalam perusahaan.
3. SDM
dipelajari dari sudut kepentingan perusahaan dan karyawan.
4. SDM
dipelajari dari produktivitas dan kesejahteraan karyawan.
5. SDM
dikaji dari peraturan-peraturan perburuhan pemerintah.
Pendekatan
Makro
Pendekatan
makro atau ekonomi SDM, di mana SDM dikaji dan dianalisis secara luas dan
menyeluruh, baik nasional maupun internasional. Hal-hal pokok yang dikaji dan
dianalisis pada pendekatan makro ini, antara lain sebagai berikut.
1. Kualitas
dan kuantitas SDM yang tersedia.
2. Perbandingan
SDM dengan lapangan kerja yang ada.
3. Susunan
umur dan tingkat pendidikan SDM yang ada.
4. Tingkat
pertambahan penduduk dan penyebarannya.
5. Latar
belakang kultur, budaya, dan agama SDM yang ada.
6. Tingkat
produktivitas SDM yang ada.
7. Pendidikan
dan kesehatan SDM.
8. Disiplin
dan loyalitas SDM.
9. Kesadaran
membela negara dari SDM.
Perkembangan
Pendekatan SDM
Perkembangan
pendekatan SDM dipengaruhi kemajuan kebudayaan, ilmu pengetahuan, dan hak asasi
manusia. Sumber daya manusia adalah total itas terpadu dari daya pikir dan daya
fisik yang bersumber dari manusia. Pendekatan terhadap karyawan, antara lain
sebagai berikut.
a. Karyawan
dianggap dan diperlakukan sebagai barang dagangan.
b. Karyawan
dianggap dan diperlakukan sebagai SDM.
c. Karyawan
dianggap sebagai mesin.
d. Karyawan
dianggap dan diperlakukan sebagai manusia.
e. Karyawan
dianggap dan diperlakukan sebagai partner.
2.
Perencanaan
Sumber Daya Manusia
Perencanaan
Sumber Daya Manusia atau Human Resources Planning disingkat PSDM merupakan
fungsi pertama dan utama dari Manajemen Sumber Daya Manusia. PSDM diproses oleh
perencana (planner) dan hasilnya menjadi rencana (plan).
Apakah
Peranan dari PSDM itu? Perencanaan
merupakan masalah memilih, yaitu memilih tujuan dan cara terbaik untuk mencapai
tujuan tersebut dari beberapa alternatif yang ada, tanpa alternatif,
perencanaan pun tidak ada.
Perencanaan
Sumber Daya Munusia
Perencanaan
sumber daya manusia adalah merencanakan tenaga kerja agar sesuai dengan
kebutuhan perusahaan serta efektif dan efisien dalam membantu terwujudnya
tujuan. (Drs. Malayu S.P. Hasibuan 1990)
Perencanaan
SDM ini untuk menetapkan program pengorganisasian, pengarahan, pengendalian,
pengadaan, pengembangan, kompensasi, pengintegrasian, pemeliharaan,
kedisiplinan, darn pemberhentian karyawan. Jadi, dalam rencana SDM harus
ditetapkan semua hal tersebut di atas secara baik dan benar.
Tujuan
Perencanuan SDM
1. Untuk
menentukan kualitas dan kuantitas karyawan yang akan mengisi semua jabatan
dalam perusahaan.
2. Untuk
menjamin tersedianya tenaga kerja masa kini maupun masa depan, sehingga setiap
pekerjaan ada yang mengerjakannya.
3. Untuk
menghindari terjadinya mismanajemen dan tumpang tindih dalam pelaksanaan tugas.
4. Untuk
mempermudah koordinasi, integrasi, dan sinkronisasi (KIS) sehingga
produktivitas kerja meningkat.
5. Untuk
menghindari kekurangan dan atau kelebihan karyawan.
6. Untuk
menjadi pedoman dalam menetapkan program penarikan, seleksi, pengembangan,
kompensasi, pengintegrasian, pemeliharaan, kedisiplinan, dan pemberhentian
karyawan.
7. Menjadi
pedoman dalam melaksanakan mutasi (vertikal atau horizontal) dan pensiun
karyawan.
8. Menjadi
dasar dalam melakukan penilaian karyawan.
3.
Metode,
Informasi, dan Peramalan PSDM
Metode PSDM
Metode
PSDM, dikenal atas metode nonilmiah dan.metode ilmiah. Metode nonilmiah
diartikan bahwa perencanaan SDM hanya didasarkan atas pengalaman, imajinasi,
dan perkiraan-perkiraan dari perencanaannya saja.
Rencana
SDM semacam ini risikonya cukup besar, misalnya kualitas dan kuantitas tenaga
kerja tidak sesuai dengan kebutuhan perusahaan. Akibatnya, timbul mismanajemen
dan pemborosan yang merugikan perusahaan.
Apakah data dan informasi itu?
Data
adalah kejadian kejadian nyata pada masa lampau, baik data sekunder maupun data
primer. Informasi adalah hasil proses data serta memberikan informatif kepada
penerimanya.
Peramalan
Perencanaan
atau peramalan SDM yang baik adalah Jika ia dapat meramalkan masa depan dengan
cara memproyeksikan hasil analisis informasi yang diperolehnya. Peramalan biasanya
untuk masa 5 tahun yang akan datang. Apabila ramalan-ramalannya mendekati
kebenaran, rencana itu baik dan benar,
karena ia akan membaca situasi masa yang akan datang dengan baik.
Tujuan
peramalan antara lain, untuk hal-hal berikut:
1. Meramalkan
kebutuhan dan persediaan tenaga kerja yang ada.
2. Meramalkan
kemajuan perusahaan dan teknologi sehingga harus dilaksanakan pelatihan dengan
kurikulum yang tepat.
3. Meramalkan kemajuan
pendidikan dan peningkatan kemampuan SDM.
4. Meramalkan kebutuhan
akan jenis-jenis kecakapan yang berlainan dan jenis SDM dalam kurung pria wanita
pada masa yang akan datang.
5. Meramalkan kebijaksanaan
perburuhan pemerintah seperti usia,
UMR, dan jam kerja.
4.
Perencanaan
Prosedur dan Rencana SDM
Perencana
(Planner) adalah orang, baik individu maupun kelompok, yang memproses
perencanaan (Planning) yang hasilnya menjadi rencana (Plan). Syarat-Syarat
Perencanaan SDM:
1. Harus
mengetahui secara jelas masalah yang akan direncanakannya.
2. Harus
mampu mengumpulkan dan menganalisis informasi tentang SDM.
3.
Harus mempunyai
pengetahuan luas tentang Job Analysis, organisasi dan situasi persediaan SDM.
4.
Harus mampu membaca
situasi SDM masa kini dan masa mendatang.
5.
Mampu memperkirakan
peningkatan SDM dan teknologi masa depan.
6.
Mengetahui secara
luas peraturan dan kdbijaksanaan perburuhan pemerintah.
Prosedur perencanaan SDM
1.
Menetapkan secara
jelas kualitas dan kuantitas SDM yang dibutuhkan.
2.
Mengumpulkan data
dan informasi tentang SDM.
3.
Mengelompokkan data
dan informasi serta menganalisisnya.
4.
Menetapkan beberapa
alternatif.
5.
Memilih yang
terbaik dari alternatif yang ada menjadi rencana.
6.
Menginformasikan
rencana kepada para karyawan untuk direalisasikan
Rencana SDM
Rencana SDM harus baik dan benar, supaya pembinaan dan
pengarahan karyawan efektif dan efisien dalam melakukan tugas-tugasnya.
Ciri-ciri SDM yang baik dan benar antara lain sebgai berikut:
1.
Rencana harus
menyeluruh, jelas, dan mudah dipahami para karyawan.
2.
Job Description
setiap personel jelas dan tidak terdapat tumpang tindih dalam pelaksanaan
kerja.
3.
Kualitas dan
kuantitas serta penempatan karyawan sesuai dengan kebutuhan perusahaan. Asas
the right man in right place and the man on the right job.
4.
Rencana yang harus
secara jelas menetapkan hubungan kerja, saluran perintah dan tanggung jawab.
5.
Rencana harus
fleksibel dan pelaksanaannya, tetapi tujuan pedoman dan pola dasarnya tetap.
6.
Rencana harus
mengatur tentang mutasi (vertikal-horizontal), peraturan dan sanksi hukum,
pengembangan, cara penilaian dan yang dinilai.
7.
Dalam rencana harus
terdapat secara jelas hak dan kewajiban para karyawan.
8.
Rencana harus
menjadi pedoman, kejelasan tugas pendorong semangat kerja karyawan.
9.
Rencana harus dapat
digunakan menjadi alat kontrol yang baik.
Jangka
Waktu Rencana
1. Rencana
jangka panjang, waktunya lebih dari S tahun, seperti rencana pensiun dan
lain-lain.
2. Rencana
waktu menengah, waktunya 3-5 tahun, seperti rencana promosi, demosi, dan lain-lain.
3. Rencana
jangka pendek, waktunya 1-2 tahun, seperti rencana seleksi dan lain lain.
Pentingnya
PSDM
PSDM
ini perlu untuk kepentingan perseorangan, perusahaan, dan nasional. Kepentingun
Perseorangun
PSDM
penting bagi setiap orang karena dengan PSDM la dapat menetapkan tujuan yang
ingin dicapainya.
5.
Perencanaan
Fungsi-Fungsi MSDM
Manajemen
sumber daya manusia oleh para penulis dibagi atas beberapa fungsi dengan tujuan
sebagai berikut.
a. Analisis
pembahasannya sisternatis, teratur, dan baik sehingga mudah dipahami.
b. Menjadi
pedoman bagi manajer dalam melaksanakan langkah-langkah kepemimpinannya di
bidang sumber daya manusia.agar setiap fungsi MSDM diterapkan dengan baik dan
tepat maka perlu perencanaan terlebih dahulu.
1. Perencanaan
Organisasi
Organisasi sebagai alat
dan wadah orang-orang untuk bekerja sama, terintegrasi, terkoordinasi, efektif,
dan harmonis, perlu direncanakan terlebih dahulu. Hal-hal yang perlu
direncanakan dalam pengorganisasian, antara lain sebagai berikut.
1. Besar
kecilnya organisasi yang dibutuhkan, supaya efektif dan efisien membantu
tercapainya tujuan.
2. Tipe
organisasi yang paling tepat, apakah organisasi lini, organisasi lini dan
staf, organisasi fungsional,
atau organisasi komite.
3. Hubungan-hubungan
dan saluran perintah serta tanggung
jawab dalam organisasi.
4. Struktur
(Organization Chart) dan jumlah departemen/bagiannya.
5.
Job description untuk
setiap jabatan, sehingga tumpang
tindih dalam pelaksanaan tugas dapat dihindarkan.
6. Rentang
kendall setiap departemen/bagian sesuai.
Apabila
perencanaan organisasi baik, organisasi akan berjalan efektif
dan efisien membantu tercapainya tujuan yang diinginkan.
2. Perencanaan
Pengarahan
Pengarahan SDM perlu
direncanakan agar mereka bekerja giat, efektif, dan efisien membantu
tercapainya tujuan
perusahaan. Hal-hal yang perlu direncanakan dalam pengarahan (directing) SDM,
antara lain sebagai berikut.
1. Peraturan-peraturan
perusahaan dan sanksi hukuman
bagi yang melanggarnya.
2. Delegation
qfAuthority, apakah desentralisasi atau sentralisasi authority.
3. Cara
pelaksanaan komunikasi dan sinibolis komunikasi yang diberikan.
4. Alat-alat
motivasi dan cara-cara pemberiannya.
5. Pengaturan
pemberian insentif dan upah insentif.
3. Perencanaan
Pengendalian
Pengendalian
(controlling) SDM harus direncanakan sebaik-baiknya, supaya pelaksanaan
pengendalian efektif. Pengendalian harus mengetahui sedini mungkin terjadinya
kesalahan dan melakukan tindakan perbaikan.
Hal-hal yang perlu
direncanakan dalam pengendalian, antara lain sebagai berikut.
1. Sistem
dan poin-poin yang akan dinilai.
2. Periode
dan proses pen ilaian yang akan dilakukan.
3. Metode
penilaian yang akan diterapkan.
4. Tindakan
hasil penilaian terhadap SDM.
5. Perencanaan
Pengadaan
4.
Perencanaan Penggadaan
Pengadaan (procurement)
SDM harus direncanakan secara baik dan benar supaya kualitas dan kuantitas SDM
sesual dengan kebutuhan perusahaan. Hal-hal yang perlu direncanakan dalam
pengadaan SDM, antara lain sebagai berikut.
7. Penentuan
jumlah dan kualitas SDM yang akan diperlukan.
8. Sumber
calon karyawan dan cara-cara penarikannya.
9. Dasar,
sistem, metode, dan tingkat-tingkat seleksi yang akan dilakukan.
10. Kualifikasi-kualifikasi
dan prosedur seleksi yang akan
dilakukan.
11. Cara-cara
penempatan calon pegawai yang akan dilakukan.
5. Perencanaan
Pengembangan
Pengembangan (development)
SDM harus direncanakan secara tepat supaya pengembangan dapat meningkatkan
produktivitas karyawan masa kini maupun masa depan. Hal-hal yang perlu
direncanakan dalam pengembangan SDM, antara lain sebagai berikut.
1. Tujuan
dan peserta pengembangan.
2. Metode-metode
dan kurikulum pengembangan yang
akan diberikan.
3. Tolok
ukur metode pengembangan yang akan diterapkan.
4. Dasar
penilaian dan unsur-unsur yang dinilai.
5. Asas
dan dasar-dasar promosi karyawan.
6. Biaya-biaya
pengembangan yang akan dikeluarkan.
7. Penilai
dan ruang lingkup penilaian
6. Perencanaan
Kompensasi
Kompensasi
(compensation) SDM perlu direncanakan dengan baik, supaya dapat mendorong
gairah kerja karyawan. Hal-hal yang harus direncanakan dalam kompensasi, antara
lain sebagai berikut.
1. Dasar,
sistem, dan metode kompensasi yang akan diberlakukan.
2. Kebijaksanaan
kompensasi yang akan diberlakukan.
3. Waktu
pembayaran kompensasi yang akan diterapkan.
7. Perencanaan
Pengintegrasian
Pengintegrasian perlu
direncanakan sebaik-baiknya supaya karyawan termotivasi. Hal-hal yang perlu
direncanakan dalam pengintegrasian, antara lain sebagal berikut.
1. Metode
pengintegrasian yang akan dilakukan.
2. Alat-alat
dan jenis-jenis motivasi yang akan diberikan.
3. Pemimpin
dan kesepakatan kerja bersama.
4. Biaya-biaya
untuk alat-alat motivasi yang dikeluarkan.
8. Perencanaan
Pemelilraraan
Pemeliharaan
(maintenance) perlu direncanakan dengan baik supaya labor turnover relatif
rendah. Hal- hal yang harus direncanakan, antara lain sebagai berikut.
1. Jenis-jenis kesejahteraan fasilitas yang akan
diberikan.
2. Jenis-jenis
kesejahteraan ekonomis yang akan diberikan.
3. Jenis-jenis kesejahteraan pelayanan
yang akan disediakan.
4. Biaya-biaya
yang akan dikeluarkan.
5. Cara
dan waktu pemberian kesejahteraan.
9. Perencanaan
Kedisiplinan
Kedisiplinan sebagai
cerminan tanggung jawab karyawan harus direncanakan dengan sebaik-baiknya.
Hal-hal yang harus direncanakannya, antara lain sebagai berikut.
1. Peraturan-peraturan
perusahaan dan sanksi hukuman yang akan diberikan.
2. Sistem
pengawasan yang akan diterapkan.
3. Penyelesaian
persaingan konflik yang akan diberlakukan.
10. Perencanaan
Pemberhentian
Pemberhentian
(separation) SDM harus direncanakan dengan sebaik-baiknya agar tidak
menimbulkan kesulitan bag' perusahaan. Karena cepat atau lambat semua karyawan
akan berhenti dengan alasan } ang beraneka ragam. Setiap karyawan yang berhenti
akan membawa biaya (penarikan, seleksi, pengembangan) yang merugikan
perusahaan. Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam pemberhentian SDM, antara
lain sebagal berikut.
1. Penetapan
syarat-syarat status setlap karyawan dalam perusahaan (tetap, kontrak,
percobaan, dan lain-lain).
2. Merencanakan
peraturan-peraturan pemberhentian yang dikaitkan dengan status SDM dan alasan-
alasan pernberhentiannya.
3. Merencanakan
persyaratan pensiun dan pembayaran uang pensiun dan atau pesangonnya.
4. Merencanakan
prosedur pemberhentian dengan tidak hormat.
6.
Audit
SDM
Audit
SDM merupakan tindak lanjut dari realisasi perencanaan-perencanaan yang telah
dilakukan. Audit SDM penting dan mutlak harus dilakukan untuk mengetahui apakah
para karyawan bekerja dengan baik dan berperilaku sesuai rencana. Pelaksanaan
audit SDM ini sangat penting bagi perusahaan maupun bag] karyawan yang
bersangkutan.
Kepentingan Audit bagi Perusahaan
1. Untuk
mengetahui prestasi karyawan.
2. Untuk
menetapkan besarnya kompensasi karyawan bersangkutan.
3. Untuk
mengetahui kreativitas dan perilaku karyawan.
4. Untuk
menetapkan apakah karyawan perlu dimutasi (vertikal atau
horizontal) an atau diberhentikan.
5. Untuk
mengetahui apakah karyawan itu dapat bekerja sama dengan karyawan
lainnya.
Kepentingan
Audit bagi SLIM
1. Untuk
memenuhi kepuasan ego manusia yang selalu ingin diperhatikan dan mendapat
nilai/pujian dari hasil kerjanya.
2. Karyawan
ingin mengetahui apakah prestasi kerjanya lebih baik daripada karyawan lainnya.
3. Untuk
kepentingan jasa dan promosinya.
4. Mengakrabkan
hubungan para karyawan dengan pimpinannya.
Tujuan
Audit SDM
1. Untuk
mengetahui apakah pelaksanaan dan hasil kerja karyawan sesuai dengan rencana
yang telah ditetapkan.
2. Untuk
mengetahul apakah semua karyawan dapat meyelesaikan job description-nya dengan
baik dan tepat waktu.
3. Sebagai
pedoman menentukan besarnya balas jasa kepada setiap karyawan.
4. Sebagai
dasar pertimbangan pemberian pujian dan atau hukuman kepada
setiap karyawan.
5. Sebagai
dasar pertimbangan pelaksanaan mutasi vertikal (promosi atau demosi),
horizontal, dan atau alih
tugas bagi karyawan.
6. Untuk
memotivasi peningkatan semangat kerja, prestasi kerja, dan disiplin karyawan.
7. Untuk
menghindari terjadinya kesalahan sedini mungkin dan tindakan perbaikannya
dapat dilakukan secepatnya.
8. Sebagai
dasar pertimbangan ikut sertanya karyawan mengikuti pengembangan
(pelatihan pendidikan).
9. Untuk
memenuhi ego dan kepuasan dengan memperhatikan
nilai mereka.
10. Sebagai
pedoman yang efektif dalam melaksanakan seleksi penerimaan
karyawan di masa datang.
11. Sebagai
dasar penilaian kembali rencana SDM apakah sudah baik atau tidak, atau masih
perlu disempurnakan
kembali.
Pelaksanaan
Audit SDM
Pelaksanaan
audit SDM dilakukan oleh atasan langsung dan manajer urusan SDM, baik secara
individual maupun kolektif. Audit SDM dilakukan secara formal dan informal,
baik langsung maupun tidak langsung (laporan tertulis). Audit formal dilakukan
oleh atasan langsung atau orang yang dapat memberikan sanksi. Audit informal
dilakukan oleh masyarakat sehingga tidak dapat memberikan sanksi,
tetapi penilaiannya sangat objektif jadi perlu diperhatikan penilai formal
sebagai masukan. Audit SDM baru ada artinya jika ada tindak lanjut dari
hasilnya. Hal ini perlu supaya karyawan termotivasi untuk meningkatkan
disiplin, semangat kerja, dan perilakunya.
Tindak
Lanjut Audit SDM
1. Apabila
nilai auditnya baik, diberikan kenaikan balas jasa (gaji dan atau kesejahteraan
karyawan), dipromosikan, dan atau penghargaan seperti bintang jasa, piagam, dan
lain-lain.
2. Jika
nilai auditnya kurang/jelek dikenakan hukuman seperti gajinya tidak dinaikkan,
demosi, dan atau diberhentikan.
Ruang
Lingkup Audit SDM
Ruang
lingkup audit SDM, cara, sistem, metode penilaian, dan penilai harus
diinformasikan secara jelas kepada karyawan supaya mereka mengetahuinya.
Ruang lingkup audit SDM, yaitu what,
why, where, when, who, and how disingkat 5W + 1 H.
·
What
(apa) yang dinilai, yaitu prestasi kerja, perilaku, kesetiaan, kejujuran, kerja
sama, kepemimpinan, loyalitas saat sekarang, potensi akan datang, sifat, dan
hasil kerjanya.
·
Why
(kenapa) dinilai, untuk meningkatkan kepuasan kerja karyawan, kepentingan,
pengembangan, dan lain- lain.
·
Where
(di mana) dinilai, di dalam atau di luar pekerjaan.
·
When
(kapan) dinilai, yaitu secara periodik (formal) dan secara terus-menerus
(informal).
·
Who
(siapa) yang menilai, yaitu atasan langsung, atasan dari atasan
langsungnya, dan atau suatu tim yang dibentuk di perusahaan.
·
How
(bagaimana) penilaiannya, yaitu dengan metode tradisional atau metode modern.
Metode tradisional seperti ratingscale, employer comparation, alternative
ranking, paired comparation, dan lain-lain.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar